Johnny Depp Merasa Diboikot Hollywood usai Kalah atas Kasus Pencemaran Nama Baik

Kamis, 23 September 2021 - 19:33 WIB
loading...
Johnny Depp Merasa Diboikot...
Johnny Depp merasa tidak mendapat dukungan dari komunitas Hollywood setelah kalah dalam kasus pencemaran nama baik. Foto/Wireimage/Amir Hussein
A A A
JAKARTA - Johnny Depp mengaku menjadi korban “cancel culture” pada konferensi pers di Festival Film San Sebastian, pada Rabu (22/9/2021). Johnny merasa tidak mendapat dukungan dari komunitas Hollywood setelah kalah dalam kasus pencemaran nama baik.

Dilansir dari laman Hollywood Reporter, Kamis (23/9/2021), aktor Amerika Serikat itu sebelumnya menggugat The Sun, media asal Inggris, atas kasus pencemaran nama baik. Tabloid tersebut telah melabeli dirinya sebagai "pemukul istri" terkait dengan perlakuannya terhadap sang mantan istri, Amber Heard. Namun, Johny dinyatakan kalah dalam gugatan di pengadilan.



"Ini adalah situasi yang kompleks, "cancel culture" ini atau terburu-buru untuk menilai sesuatu," kata Johnny.

Johnny merasa diboikot oleh Hollywood karena film terbarunya, Minamata, belum mendapatkan rilis di Amerika Serikat. Selain itu, ia juga batal terlibat dalam film Fantastic Beasts.

Menurutnya, fenomena "cancel culture" tidak bisa dikendalikan. Satu tuduhan akan memantik "cancel culture" yang menghancurkan karier seseorang.

"Bukan hanya saya yang mengalami hal ini. Ini terjadi pada banyak orang. Hal semacam ini telah terjadi pada perempuan dan laki-laki. Mereka berpikir bahwa itu normal. Padahal tidak," ucapnya.

Johnny mengatakan, Hollywood terlalu komersial untuk sinemanya. Dia juga berpendapat bahwa Hollywood cenderung meremehkan penonton.



Diketahui, Johnny Depp menerima penghargaan Donostia Award dari Festival Film San Sebastian pada 22 September 2021. Donostia Award merupakan penghargaan atas pencapaian seumur hidup di dunia film.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2364 seconds (0.1#10.140)